rentan dan berjalan
perlahan tapi pasti
dalam setiap nafas yang dihembus
dalam setiap jantung yang berdetak
kau dengar suara rintihan nya
berlalu tanpa sebab
meneteskan air mata
sungguh kepiluan yang mendayu dayu
menjinjing harga diri katanya
tua berbisik saat dia berjalan tanpa alas
mengayuh tanpa lelah
memanggul tanpa beban
tua menyambuk setiap tetesan keringat
tua memastikan kerutan kerutan wajahnya
dimana kesopanan mu
aku bertanya pada senja sang saksi mata
berkaca pada balik tubuh mu
tersenyum sajalah dia
tangisan tak ada artinya
keriputnya bicara "apa aku bisa"
sungguh tragis dia
tiada harga yang mampu membayar semua
hanya pagi tiba
memanggilnya untuk berserah padaNYA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar