masih gelap, masih sepi, masih dingin, masih sama..
tawa meredam dalam kerasnya malam.
bibir meleleh menyambut datangnya pagi.
suara menggelegar menyerukan bait bait puisi ini.
berbaris indah dalam mimpi burukku.
merangkai santai dalam denyut nadi ini.
merobek dada, menyayat otak.
tak terpikirkan apa apa lagi.
hanya aku didalamnya.
hanya langit merah di lukanya.
sembari tertidur dalam rayuan mu, malam.
berpaling terjatuh dalam rindu mu, pagi.
berdendang dengan gigihnya kematian.
menghdapi apa yang nyatanya tak ada.
aku sudah terbaring, kaku, disini.
berselimut air mata.
beralaskan luka.
bermandikan kehancuran.
oh malam, obsesi mu sangat luar biasa.
aku terjerat, dan aku mati akan mu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar