Minggu, 23 Januari 2011

cerita sang anak tentang ayahnya

ayah, dulu kau begitu ku banggakan.
kau mengurusku dari aku kecil sampai sekarang.
kau dulu lelaki yang ku hormati.
kau yang selalu memarahiku jika aku tak menyembah Tuhan.
kau yang menuntunku ke jalan yang benar.
kau yang menjadi iman dalam keluarga ini.
kau sesosok lelaki tangguh.
semangat kerja mu tiada yang bisa menandingi, kata ku.
kau begitu sempurna sebagai seorang "ayah"
tapi kau juga yang mengambil keputusan seperti ini.
semangat mu yang hilang.
aku tak tau dimana jalan pikirmu sekarang.
seolah olah kau berbelok dari jalanNya.
seakan kau melupakanNya.
aku tak pernah menyangka kau akan menjadi seperti ini.
lelaki yang ku benci.
maaf jika aku harus berkata seperti itu.
bukankah itu kau sendiri yang buat.
kau bukan lagi orang yang ku hormati.
bahkan menyebut nama mu saja, aku muak.
sekali lagi maaf..
aku sudah cukup lelah memperhatikan mu, beberapa tahun terakhir ini.
aku benci, aku bingung, tapi aku juga kasian pada mu.
apa yang merasuki mu sehingga kau seperti ini.
berubah sangat pesat, kau buruk.
dimana semangat mu untuk keluarga ini?
dimana kasih sayang mu untuk anak anak mu?
lantas apa yang akan kau beri pada kami ini?? TIDAK ADA.
yah, tidak ada.
sudahlah cukup bercerita tentang mu, aku muak.
aku bosan melihatmu.
aku enggan memanggil nama mu.
dan aku sangat terpaksa bercerita tentang mu.
aku menulis seperti ini hanya karna, tak ada yang mau mendengarku.
dunia seakan menutup kuping untukku.
ayah, berubahlah seperti dulu, atau kalau tidak, aku akan membenci mu.
terkadang ada benci di hati ku, tapi aku juga tak tega melihat keadaan mu.

"ayah dengarlah betapa sesungguhnya ku mencintai mu, kan ku buktikan ku mampu penuhi maumu"

3 komentar: